Uang Spp Dibayar SEX
Uang SPP Diganti Dengan Ngesex - Kali ini aku akan menceritakan kisah seks yang terjadi pada teman satu kelasku panggil saja Elsa dia gadi...
http://fotosexy-artiscantik.blogspot.com/2020/07/uang-spp-dibayar-sex.html
Uang SPP Diganti Dengan Ngesex - Kali ini aku akan menceritakan kisah seks yang terjadi pada teman satu kelasku panggil saja Elsa dia gadis yang sangat cantik dia selalu menggunakan jilbab bila ke sekolah. Tepat pukul 07.15 bel sekolahan berbunyi. Semua murid masuk ke kelasnya masing-masing. Tak terkecuali dalam kelasku. Semua teman-temanku sudah masuk dalam kelas, dan selang beberapa menit datanglah pak Aji guru BK masuk ke kelasku dan berkata,
“Selamat pagi anak-anak”
“Selamat pagi pak” sorak murid-murid. Kemudian pak Aji memanggil Elsa.
“Elsa”
“Ya pak” jawab Elsa singkat.
“Kamu disuruh menghadak pak Kepala Sekolah di ruangannya” kata pak Aji.
Elsa sudah menduga bahwa dia bakal dipanggil karena dia sudah menunggak membayar spp selama 2 bulan. Elsa langsung beranjak dari kursinya dengan wajah lesu. Teman-teman yang lain Cuma bisa melihat Elsa. Langkah kaki Elsa sangat lemah sambil otaknya berpikir mencari alasan yang pas ketika dapat pertanyaan nanti dari Kapsek. Dan tak lama kemudian dia sampai di depan pintu ruangan kepala sekolah.
“Tok tok tok “ terdengar suara ketukan pintu.
“Ya silakan masuk” jawaban dari dalam ruangan.
“Pagi pak” sapa Elsa ketika memasuki ruangan.
“Selamat pagi Elsa, silakan duduk” jawab kepsek.
Tatapan mata Kepsek membuat wajah Elsa yang cantik tertunduk ketika menghadap ke kepala sekolah,
“Langsung aja ya Elsa, bapak mau kasih tau kalau SPP kamu sudah menunggak selama 2 bulan”
“Iya pak maaf, saya tahu pak kalau saya belum bisa membayar SPP dikarenakan orangtua saya belum ada uang pak” kata Elsa memelas.
“Tapi gimana lagi memang ini sudah jadi peraturan kami, bagi siswa yang belum membayar SPP selama 2 bulan dan dalam waktu satu minggu belum juga membayar akan dikeluarkan dari sekolahan”
“Mohon harap maklum pak” rengek Elsa.
“Iya saya tahu kalau kamu itu salah satu siswa berprestasi jadi sayang kalau kamu sampi putus sekolah, ya sudah gini aja, apakah kamu sudah punya pacar?” tanya pak Kepsek sedikit aneh.
Mendengarperkataan itu itu Elsa jadi bingung, karena memang apa yang ditanyakan pak Kepsek melenceng jauh dari SPP.
“Maaf pak emang kenapa pak kalau belum punya pacar? Dan terus apa hubungannya pak belum punya pacar sama SPP?” tanya Elsa penasaran.
“Kamu bingung ya? Gini maksud bapak, kalau kamu memang belum punya pacar, bapak punya solusi untuk masalah kamu. Kamu saya bebaskan uang SPP asal kamu mau melayani sexku setiap aku pengen melakukan hubungan sex. Gimana apa kamu bersedia? Atau kamu akan menolaknya dan aku akan mengeluarkan kamu dari sekolah?” kata pak Kepsek
“Maaf pak saya gak bisa menuruti permintaan bapak yang aneh ini” jawab tegas Elsa.
“Ya sudah kalau gitu kamu akan saya keluarkan dari sekolah hari ini juga” kata pak Kepsek lagi.
“Tapi pak, bapak gak bisa seenaknya gitu donk pak” ronta Elsa.
“Ya semua tergantung padamu, bapak hanya ingin bersenang-senang denganmu saja kog”
Dalam hati dan pikiran Elsa berkecamuk menjadi satu. Dia menundukkan kepalanya. Pak Kepsek terus saja merayunya,
“Bapak juga akan memberimu uang jajan setiap harinya, jadi kamu juga masih bisa bersenang-senang dengan temanmu yang lainnya”
Elsa masih menundukkan kepalanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Pak Kepsek mendekati Elsa dan kemudian menganggkat dagu Elsa dan mencium lembut bibir Elsa
“Hentikan pak, aku mohon jangan lakukan ini” ronta Elsa. Diapun langsung berdiri dan berlari mendekati pintu tapi dengan sigap pak Kepsek menutupi pintu ruangan dengan ntubuhnya. Pintupun lantas dikunci.
“Tolong pak lepaskan saya” teriak Elsa. Dan dengan refleks pak Kepsek menampar pipir Elsa sampai memerah pipinya. Elsa menangis, kemudian pak Kepsek mendorong tubuh Elsa hingga terhempas di sofayang ada di dalam ruangan.
“Jangan berani-berani kamu teriak lagi atau kamu akan aku siksa” kata pak Kepsek mengancam Elsa.
“Aku mohon pak lepaskan saya” pinta Elsa sambil menangis.
“Plaaaakk…” kembali pak Kepsek menampar pipi Elsa
“Hentikan pak sakiit…”
“Makanya kamu nurut saja sama aku jangan banyak omong” sentak pak Kepsek.
Kemudian pak Kepsek mulai menelanjamgi Elsa, dia melepas semua kain yang menempel pada tubuh Elsa. Terlihatlah toket yang gak begitu besar dengan pentil berwarna coklat . Pak Kepsek kemudian meremas toket Elsa dengan penuh nafsu. Dia memainakan putting Elsa. Dipilin-pilinya dan sesekali dijilatnya. Kembali terdengar suara Elsa meronta,
“Cukup pak hentikan ku mohon…” pintanya masih dengan isak tangis.
“Sudah aku bilang kamu diam saja, mau aku tampar lagi?” jawab ketus pak Kepsek.
Dijilatinya dan dihisap kuat kedua putting Elsa secara bergantian.
“Aduuuh pak sakiiit paaakkk…hentikan pak…”
“Aduh Elsam jerit kesakitanmu membuatku semakin bernafsu…”
Terus saja pak Kepsek memainkan toket dan putting Elsa yang masih ranum yang belum pernah tersentuh oleh pria sama sekali. Elsa menahan sakit dan meronta-ronta tapi pak Kepsek terus saja melampiaskan nafsunya. Elsa yang gak bisa berbuat apa-apa hanya pasrah saja dengan apa yang di perbuat oleh pak Kepsek. Kini tangan pak Kepsek beralih ke paha Elsa. Tangannya mengelus-elus pahanya dari bawah sampai ke selakangannya. Mata pak kepsek tertuju pada gundukan memek Elsa.
“Elsa memekmu yang imut membikin bapak semakin bernafsu sayang”
Kemudian mulut pak Kepsek beralih ke bagian selakangan, dia menciumi memeknya yang masih bau khas perawan. Kaki Elsa dibukanya lebar-lebar sambil diendus-endus dengan menggesek-gesekan hidungnya dipermukaan memek membuat Elsa geli, Dijilatinya bulu tipis yang tubuh disekitar permukaan memek. Dengan cermat tangan pak Kepsek menyentuh dinding memeknya dan membukanya sambil mencari letak itilnya dan setelah ketemu dimainkannya itil milik Elsadengan menggunakan jari tengahnya , sampai terlihat basah kemudian lidah pak Kepsek menyentuh memeknya dan menjilatinya
“Auugghh…jangan paaakkk…” ronta Elsa dengan terus matanya mengeluarkan air mata.
Tangan Elsa meronta-ronta, tapi pak Kepsek segera memegang erat tangan itu sambil lidahnya semakin dalam semakin memainkan lubang memeknya, lidahnya menyentuh itilnya dan dijilatinya cairan yang khas yang keluar dari lubang memek Elsa. Elsa terus mengerang dan merontah diselingi desahan-desahan. Terlihat sekali makin lama Elsa bisa menikmati setiap sentuhan dan permainan dari pak Kepsek birahinya mulai muncul , dia merasakan nikmat untuk yang pertama kalinya, memek perawannya sudah basah karena lendir dia dan ludah dari pak Kepsek.
Semakin liar jilatan kepsek mengusik sampai dalam lubang memekmya,
“Sudah pak hentikan pak….” rengek Elsa. Mendengar itu pak Kepsek lalau menghentikan gerakkannya dan memandang wajah Elsa sambil berkata,
“Yang bener minta berhenti? Kulihat kamu sudah mulai menikmati permainanku” goda pak kepsek. Tapi pak Kepsek kembali lagi dengan menjnilati itil Elsa.
“Ssttthhh…aaahhh…” terdengar suara desahan yang keluar dariu mulut Elsa. Lidah pak kepsek menjilati dan menghisap lender yang keluar dari lubang memeknya.
“Gimana Elsa…enakkan…?” tanya pak kepsek.
Elsa tak menjawab pertanyaan pak Kepsek, dan pak Kepsek pun mengulangi pertanyaannya,
“Gimana Elsa enak gak? Kalau ditanya ya dijawab donk…” Dan dengan mata terpejam Elsa menggangguk dan menjawab secara singkat,
“Iya pak enak banget” jawabnya sambil menutupi wajahnya dengan kain jilbabnya.
Kemudian diarahkannya lagi lidah pak Kepsek ke lubang memeknya
“Aaaaahhh….nikmat paaakkk…” desah Elsa yang sudah mulai terlena akan kenikmatan. Pak Kepsek memang ahli dalam mempermainkan birahi. Itil Elsa digigit pelan membuat Elsa sedikit kesakitan tapi disamping itu juga dia merasakan kenikmatan yang luar biasa sehingga lubang memeknya mengeluarkan lendir yang semakin banyak.
Tubuh Elsa menggeliat seperti cacing kepanasan. Menggeliat tak menentu karena dimainkan memeknya dan itilnya. Baru pertama kalinya Elsa merasakan kenikmatan dan tanpa disadari Elsa hamper meraih klimaksnya. Badannya mengejang dan mengangkat . Mengetahui akan hal itu pak Kepsek semakin liar menjilati itil Elsa. Dan tiba saatnya tubuh Elsa kejang itu tandanya dia sudah merasakan orgasme ,
“Ooooohhh…aaahhhh….” erangan Elsa sambil sambil mengigit bibir bawahnya dan tanganya tanpa sadar menjambak rambut pak Kepsek. Pak kepsek pun membiarkannya.
Tak lama kemudian pak Kepsek yang sudah sangat bernafsu segera melepas celana panjang dan CDnya. Batang kontolnya yang sudah menegang lalu diarahkan ke wajah Elsa.
“Ayo Elsa jilat kontol bapak”
“Gak ah pak jijik” jawab Elsa.
Kemudian pak Kepsek menuntun tangan Elsa untuk memegangi kontolnya. Elsapun lanats meremas dan mengelus batang kontol pak Kepsek.
“Aaaahhh…terus sayaaang…” erang pak Kepsek. Elusan Elsa semakin lama berganti jadi kocokan naik turun. Pak Kepsek terus-terusan mendesah dan mengerang. Dia meminta Elsa untuk menjilati kontolnya, awalnya Elsa menolaknya, karena bujukan dari pak Kepsek akhirnya Elsa menjulurkan lidahnya, mencoba untuk menjilati kepala kontolnya. Dirasa kurang puas dengan jilatan Elsa kemudian pak Kepsek menarik kontolnya dari mulut Elsa lalu diarahkan ke lubang memek Elsa. Ditempelkan kepala kontol ke dinding memek sambil ditekan perlahan. Sampai pada akhirnya kontol yang besar itu masuk ke dalam lubang memeknya.
Baru kepala kontol masuk hamper separo, Elsa menjerit kesakitan,
“Aduuuh paaakkk….sakiiittt… “
Mendengar itu pak Kepsek tak menghentikan usahanya untuk menjebol dinding perawan milik Elsa, Dia malah semakin berusah untuk terus menekan btang kontolnya gar masuk seluruhnya ke dalam memek Elsa. Sampai pada akhirnya “Bleeessss….” dengan paksa pak Kepsek menghentakan kontolnya hingga kontolnya masuk semua dan mengakibatkan dinding selaputnya robek dan mengeluarkan darah
“Sssstthhh….aaahhh….” Elsa mengeluh panjang sambil menggigit bibirnya, pak Kepsek masih melanjutkan aksinya tanpa henti dia memaju mundurkan kontolnya dengan d iringi oleh desahan-desahan yang keluar dari mulut Elsa maupun mulut pak Kepsek.
“Memekmu sangat enak sekali…” kata pak Kepsek sambil terus menggenjot memek Elsa. Baik Elsa maupun pak Kepsek sudah saling menikmati adegan ngentot antara murid dan Kepala Sekolah.
Wajah Elsa meringis antara sakit dan nikmat yang dia rasakan, tangannya mencengkeram tepian sofa, dan mulutnya mengeluarkan desahan dan rintihan sambil kepalanya menggeleng-geleng menahan perih yang dirasakan.
Erangan-erangan yang keluar dari multu Elsa membuat pak Kepsek semakin bernafsu. Genjotan pak Kepsek semakin cepat pertanda kalau pak Kepsek hampir mencapai klimaks.
“Elsaa…bapak hamir sampai sayaaang….”
“Aku juga rasanya seperti mau pipis paaakkk…”
“Ayo sayang kita pipis bareeeng…”
Tak lama kemudian “Crooott…croooot…crooott…” seluruh sperma pak Kepsek muncrat ke dalam memek Elsa. Setelah dirasa sudah habis semburan spermanya pak Kepsek perlahan mencaput kontolnya dari dalam lubang memek Elsa.
Terlihat sperma yang kental keluar dari lubang memek, bercampur dengan darah perawan berwarna merah, d ambilkan tisu untuk mengusap spermabercampur darah yang keluar dari dalam memek. Sambil mengelap mata Elsa kembali menitihkan air,
“Udah gak usah nangis lagi, bersihkan saja sisa sperma dan darahmu itu” kata pak Kepsek ketus.
Setelah dirasa bersih, Elsa memakai seragamnya lagi juga merapikan jilbabnya, dialangsung berjalan ke pintu tanpa menatap wajah pak Kepsek. Sebelum sampai membuka pintu pak Kepsek memberikan unag 100ribu kepada Elsa.
“Nih buat jajan kamu…dan kamu jangan bersedih lagi karena mulai sekarang SPP kamu aku yang bayarin, kamu gak perlu kuatir lagi bakal dikeluarin dari sekolah gara-gara telat membayar SPP” tegas pak Kepsek.
“Iya pak terima kasih” jawab singkat Elsa dengan mengelap airmata yang terus saja menetes dari matanya.
“Iya sama-sama…besuk kalau aku panggil lagi kamu langsung datang kemari ya” imbuh pak Kepsek.
Kemudian pak Kepsek membukakan pintu dan Elsa berjalan dengan menundukan kepalanya menuju ke ruang kelasnya. Begitulah kisah tragis Elsa yang telat membayar SPP di sekolahnya.
“Selamat pagi pak” sorak murid-murid. Kemudian pak Aji memanggil Elsa.
“Elsa”
“Ya pak” jawab Elsa singkat.
“Kamu disuruh menghadak pak Kepala Sekolah di ruangannya” kata pak Aji.
Elsa sudah menduga bahwa dia bakal dipanggil karena dia sudah menunggak membayar spp selama 2 bulan. Elsa langsung beranjak dari kursinya dengan wajah lesu. Teman-teman yang lain Cuma bisa melihat Elsa. Langkah kaki Elsa sangat lemah sambil otaknya berpikir mencari alasan yang pas ketika dapat pertanyaan nanti dari Kapsek. Dan tak lama kemudian dia sampai di depan pintu ruangan kepala sekolah.
“Tok tok tok “ terdengar suara ketukan pintu.
“Ya silakan masuk” jawaban dari dalam ruangan.
“Pagi pak” sapa Elsa ketika memasuki ruangan.
“Selamat pagi Elsa, silakan duduk” jawab kepsek.
Tatapan mata Kepsek membuat wajah Elsa yang cantik tertunduk ketika menghadap ke kepala sekolah,
“Langsung aja ya Elsa, bapak mau kasih tau kalau SPP kamu sudah menunggak selama 2 bulan”
“Iya pak maaf, saya tahu pak kalau saya belum bisa membayar SPP dikarenakan orangtua saya belum ada uang pak” kata Elsa memelas.
“Tapi gimana lagi memang ini sudah jadi peraturan kami, bagi siswa yang belum membayar SPP selama 2 bulan dan dalam waktu satu minggu belum juga membayar akan dikeluarkan dari sekolahan”
“Mohon harap maklum pak” rengek Elsa.
“Iya saya tahu kalau kamu itu salah satu siswa berprestasi jadi sayang kalau kamu sampi putus sekolah, ya sudah gini aja, apakah kamu sudah punya pacar?” tanya pak Kepsek sedikit aneh.
Mendengarperkataan itu itu Elsa jadi bingung, karena memang apa yang ditanyakan pak Kepsek melenceng jauh dari SPP.
“Maaf pak emang kenapa pak kalau belum punya pacar? Dan terus apa hubungannya pak belum punya pacar sama SPP?” tanya Elsa penasaran.
“Kamu bingung ya? Gini maksud bapak, kalau kamu memang belum punya pacar, bapak punya solusi untuk masalah kamu. Kamu saya bebaskan uang SPP asal kamu mau melayani sexku setiap aku pengen melakukan hubungan sex. Gimana apa kamu bersedia? Atau kamu akan menolaknya dan aku akan mengeluarkan kamu dari sekolah?” kata pak Kepsek
“Maaf pak saya gak bisa menuruti permintaan bapak yang aneh ini” jawab tegas Elsa.
“Ya sudah kalau gitu kamu akan saya keluarkan dari sekolah hari ini juga” kata pak Kepsek lagi.
“Tapi pak, bapak gak bisa seenaknya gitu donk pak” ronta Elsa.
“Ya semua tergantung padamu, bapak hanya ingin bersenang-senang denganmu saja kog”
Dalam hati dan pikiran Elsa berkecamuk menjadi satu. Dia menundukkan kepalanya. Pak Kepsek terus saja merayunya,
“Bapak juga akan memberimu uang jajan setiap harinya, jadi kamu juga masih bisa bersenang-senang dengan temanmu yang lainnya”
Elsa masih menundukkan kepalanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Pak Kepsek mendekati Elsa dan kemudian menganggkat dagu Elsa dan mencium lembut bibir Elsa
“Hentikan pak, aku mohon jangan lakukan ini” ronta Elsa. Diapun langsung berdiri dan berlari mendekati pintu tapi dengan sigap pak Kepsek menutupi pintu ruangan dengan ntubuhnya. Pintupun lantas dikunci.
“Tolong pak lepaskan saya” teriak Elsa. Dan dengan refleks pak Kepsek menampar pipir Elsa sampai memerah pipinya. Elsa menangis, kemudian pak Kepsek mendorong tubuh Elsa hingga terhempas di sofayang ada di dalam ruangan.
“Jangan berani-berani kamu teriak lagi atau kamu akan aku siksa” kata pak Kepsek mengancam Elsa.
“Aku mohon pak lepaskan saya” pinta Elsa sambil menangis.
“Plaaaakk…” kembali pak Kepsek menampar pipi Elsa
“Hentikan pak sakiit…”
“Makanya kamu nurut saja sama aku jangan banyak omong” sentak pak Kepsek.
Kemudian pak Kepsek mulai menelanjamgi Elsa, dia melepas semua kain yang menempel pada tubuh Elsa. Terlihatlah toket yang gak begitu besar dengan pentil berwarna coklat . Pak Kepsek kemudian meremas toket Elsa dengan penuh nafsu. Dia memainakan putting Elsa. Dipilin-pilinya dan sesekali dijilatnya. Kembali terdengar suara Elsa meronta,
“Cukup pak hentikan ku mohon…” pintanya masih dengan isak tangis.
“Sudah aku bilang kamu diam saja, mau aku tampar lagi?” jawab ketus pak Kepsek.
Dijilatinya dan dihisap kuat kedua putting Elsa secara bergantian.
“Aduuuh pak sakiiit paaakkk…hentikan pak…”
“Aduh Elsam jerit kesakitanmu membuatku semakin bernafsu…”
Terus saja pak Kepsek memainkan toket dan putting Elsa yang masih ranum yang belum pernah tersentuh oleh pria sama sekali. Elsa menahan sakit dan meronta-ronta tapi pak Kepsek terus saja melampiaskan nafsunya. Elsa yang gak bisa berbuat apa-apa hanya pasrah saja dengan apa yang di perbuat oleh pak Kepsek. Kini tangan pak Kepsek beralih ke paha Elsa. Tangannya mengelus-elus pahanya dari bawah sampai ke selakangannya. Mata pak kepsek tertuju pada gundukan memek Elsa.
“Elsa memekmu yang imut membikin bapak semakin bernafsu sayang”
Kemudian mulut pak Kepsek beralih ke bagian selakangan, dia menciumi memeknya yang masih bau khas perawan. Kaki Elsa dibukanya lebar-lebar sambil diendus-endus dengan menggesek-gesekan hidungnya dipermukaan memek membuat Elsa geli, Dijilatinya bulu tipis yang tubuh disekitar permukaan memek. Dengan cermat tangan pak Kepsek menyentuh dinding memeknya dan membukanya sambil mencari letak itilnya dan setelah ketemu dimainkannya itil milik Elsadengan menggunakan jari tengahnya , sampai terlihat basah kemudian lidah pak Kepsek menyentuh memeknya dan menjilatinya
“Auugghh…jangan paaakkk…” ronta Elsa dengan terus matanya mengeluarkan air mata.
Tangan Elsa meronta-ronta, tapi pak Kepsek segera memegang erat tangan itu sambil lidahnya semakin dalam semakin memainkan lubang memeknya, lidahnya menyentuh itilnya dan dijilatinya cairan yang khas yang keluar dari lubang memek Elsa. Elsa terus mengerang dan merontah diselingi desahan-desahan. Terlihat sekali makin lama Elsa bisa menikmati setiap sentuhan dan permainan dari pak Kepsek birahinya mulai muncul , dia merasakan nikmat untuk yang pertama kalinya, memek perawannya sudah basah karena lendir dia dan ludah dari pak Kepsek.
Semakin liar jilatan kepsek mengusik sampai dalam lubang memekmya,
“Sudah pak hentikan pak….” rengek Elsa. Mendengar itu pak Kepsek lalau menghentikan gerakkannya dan memandang wajah Elsa sambil berkata,
“Yang bener minta berhenti? Kulihat kamu sudah mulai menikmati permainanku” goda pak kepsek. Tapi pak Kepsek kembali lagi dengan menjnilati itil Elsa.
“Ssttthhh…aaahhh…” terdengar suara desahan yang keluar dariu mulut Elsa. Lidah pak kepsek menjilati dan menghisap lender yang keluar dari lubang memeknya.
“Gimana Elsa…enakkan…?” tanya pak kepsek.
Elsa tak menjawab pertanyaan pak Kepsek, dan pak Kepsek pun mengulangi pertanyaannya,
“Gimana Elsa enak gak? Kalau ditanya ya dijawab donk…” Dan dengan mata terpejam Elsa menggangguk dan menjawab secara singkat,
“Iya pak enak banget” jawabnya sambil menutupi wajahnya dengan kain jilbabnya.
Kemudian diarahkannya lagi lidah pak Kepsek ke lubang memeknya
“Aaaaahhh….nikmat paaakkk…” desah Elsa yang sudah mulai terlena akan kenikmatan. Pak Kepsek memang ahli dalam mempermainkan birahi. Itil Elsa digigit pelan membuat Elsa sedikit kesakitan tapi disamping itu juga dia merasakan kenikmatan yang luar biasa sehingga lubang memeknya mengeluarkan lendir yang semakin banyak.
Tubuh Elsa menggeliat seperti cacing kepanasan. Menggeliat tak menentu karena dimainkan memeknya dan itilnya. Baru pertama kalinya Elsa merasakan kenikmatan dan tanpa disadari Elsa hamper meraih klimaksnya. Badannya mengejang dan mengangkat . Mengetahui akan hal itu pak Kepsek semakin liar menjilati itil Elsa. Dan tiba saatnya tubuh Elsa kejang itu tandanya dia sudah merasakan orgasme ,
“Ooooohhh…aaahhhh….” erangan Elsa sambil sambil mengigit bibir bawahnya dan tanganya tanpa sadar menjambak rambut pak Kepsek. Pak kepsek pun membiarkannya.
Tak lama kemudian pak Kepsek yang sudah sangat bernafsu segera melepas celana panjang dan CDnya. Batang kontolnya yang sudah menegang lalu diarahkan ke wajah Elsa.
“Ayo Elsa jilat kontol bapak”
“Gak ah pak jijik” jawab Elsa.
Kemudian pak Kepsek menuntun tangan Elsa untuk memegangi kontolnya. Elsapun lanats meremas dan mengelus batang kontol pak Kepsek.
“Aaaahhh…terus sayaaang…” erang pak Kepsek. Elusan Elsa semakin lama berganti jadi kocokan naik turun. Pak Kepsek terus-terusan mendesah dan mengerang. Dia meminta Elsa untuk menjilati kontolnya, awalnya Elsa menolaknya, karena bujukan dari pak Kepsek akhirnya Elsa menjulurkan lidahnya, mencoba untuk menjilati kepala kontolnya. Dirasa kurang puas dengan jilatan Elsa kemudian pak Kepsek menarik kontolnya dari mulut Elsa lalu diarahkan ke lubang memek Elsa. Ditempelkan kepala kontol ke dinding memek sambil ditekan perlahan. Sampai pada akhirnya kontol yang besar itu masuk ke dalam lubang memeknya.
Baru kepala kontol masuk hamper separo, Elsa menjerit kesakitan,
“Aduuuh paaakkk….sakiiittt… “
Mendengar itu pak Kepsek tak menghentikan usahanya untuk menjebol dinding perawan milik Elsa, Dia malah semakin berusah untuk terus menekan btang kontolnya gar masuk seluruhnya ke dalam memek Elsa. Sampai pada akhirnya “Bleeessss….” dengan paksa pak Kepsek menghentakan kontolnya hingga kontolnya masuk semua dan mengakibatkan dinding selaputnya robek dan mengeluarkan darah
“Sssstthhh….aaahhh….” Elsa mengeluh panjang sambil menggigit bibirnya, pak Kepsek masih melanjutkan aksinya tanpa henti dia memaju mundurkan kontolnya dengan d iringi oleh desahan-desahan yang keluar dari mulut Elsa maupun mulut pak Kepsek.
“Memekmu sangat enak sekali…” kata pak Kepsek sambil terus menggenjot memek Elsa. Baik Elsa maupun pak Kepsek sudah saling menikmati adegan ngentot antara murid dan Kepala Sekolah.
Wajah Elsa meringis antara sakit dan nikmat yang dia rasakan, tangannya mencengkeram tepian sofa, dan mulutnya mengeluarkan desahan dan rintihan sambil kepalanya menggeleng-geleng menahan perih yang dirasakan.
Erangan-erangan yang keluar dari multu Elsa membuat pak Kepsek semakin bernafsu. Genjotan pak Kepsek semakin cepat pertanda kalau pak Kepsek hampir mencapai klimaks.
“Elsaa…bapak hamir sampai sayaaang….”
“Aku juga rasanya seperti mau pipis paaakkk…”
“Ayo sayang kita pipis bareeeng…”
Tak lama kemudian “Crooott…croooot…crooott…” seluruh sperma pak Kepsek muncrat ke dalam memek Elsa. Setelah dirasa sudah habis semburan spermanya pak Kepsek perlahan mencaput kontolnya dari dalam lubang memek Elsa.
Terlihat sperma yang kental keluar dari lubang memek, bercampur dengan darah perawan berwarna merah, d ambilkan tisu untuk mengusap spermabercampur darah yang keluar dari dalam memek. Sambil mengelap mata Elsa kembali menitihkan air,
“Udah gak usah nangis lagi, bersihkan saja sisa sperma dan darahmu itu” kata pak Kepsek ketus.
Setelah dirasa bersih, Elsa memakai seragamnya lagi juga merapikan jilbabnya, dialangsung berjalan ke pintu tanpa menatap wajah pak Kepsek. Sebelum sampai membuka pintu pak Kepsek memberikan unag 100ribu kepada Elsa.
“Nih buat jajan kamu…dan kamu jangan bersedih lagi karena mulai sekarang SPP kamu aku yang bayarin, kamu gak perlu kuatir lagi bakal dikeluarin dari sekolah gara-gara telat membayar SPP” tegas pak Kepsek.
“Iya pak terima kasih” jawab singkat Elsa dengan mengelap airmata yang terus saja menetes dari matanya.
“Iya sama-sama…besuk kalau aku panggil lagi kamu langsung datang kemari ya” imbuh pak Kepsek.
Kemudian pak Kepsek membukakan pintu dan Elsa berjalan dengan menundukan kepalanya menuju ke ruang kelasnya. Begitulah kisah tragis Elsa yang telat membayar SPP di sekolahnya.